Dalam diskusi interaktif yang diawasi dari Jakarta, dr. Ande Fachniadin, Sp.BS, menekankan pentingnya skrining otak secara rutin sebagai langkah pencegahan terhadap aneurisma otak, yang merupakan kondisi penggelembungan pembuluh darah pada otak.
Aneurisma bisa terjadi pada siapa saja, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga terkait masalah tersebut. Menurut Ande, bahkan orang berusia 40-an pun dapat menjadi penderita aneurisma.
Meskipun tidak sepopuler penyakit jantung dan stroke, Ande mengingatkan bahwa aneurisma dapat berakibat fatal dan seringkali tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, pengecekan otak secara rutin dianggap sangat penting, terutama ketika seseorang memasuki usia 30 tahun.
Skrining besar, seperti menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) pada kepala, disarankan dilakukan pada usia 30 tahun dan diulang pada usia 40 tahun. Pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) juga dapat digunakan untuk gambaran dua dimensi otak dan pembuluh darah yang lebih jelas. Selain itu, angiografi menggunakan kateter bisa dilakukan untuk mendeteksi lokasi dan ukuran aneurisma.
Dokter spesialis bedah saraf ini menegaskan bahwa tindakan lebih awal dalam mendeteksi aneurisma lebih baik. Skrining otak juga tidak hanya untuk mendeteksi aneurisma, tapi juga dapat menunjukkan flek, sumbatan, dan kondisi pembuluh darah lainnya.
Ande juga menekankan pentingnya mengetahui gejala-gejala pecahnya pembuluh darah serta mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Lebih lanjut, dia menyarankan pentingnya mengetahui lokasi rumah sakit terdekat sebagai langkah antisipatif dalam situasi darurat.
Pesan dari Ande sangat jelas: skrining otak secara rutin adalah kunci untuk mendeteksi dini dan mencegah aneurisma, sehingga tindakan dapat diambil lebih awal untuk menjaga kesehatan otak.
Tindakan pencegahan terhadap aneurisma otak menjadi sangat krusial karena seringkali kondisi ini dapat berkembang tanpa menunjukkan gejala yang jelas. Pemahaman mengenai potensi risiko serta upaya pencegahan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan seseorang.
Selain skrining rutin, Ande menekankan pentingnya kesadaran akan gejala yang terkait dengan aneurisma yang pecah. Segera mencari bantuan medis saat muncul tanda-tanda seperti sakit kepala hebat, kehilangan kesadaran, kebingungan, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan penglihatan kabur, sangatlah penting.
Masyarakat juga didorong untuk mengadopsi kebiasaan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala sebagai langkah preventif. Selain itu, pengetahuan tentang lokasi rumah sakit terdekat bisa menjadi penentu dalam situasi darurat terkait masalah kesehatan otak ini.
Mendengar nasihat dari ahli seperti Ande mengingatkan kita semua akan pentingnya kesehatan otak dan betapa mendeteksinya secara dini dapat menjadi kunci dalam pencegahan dan pengelolaan aneurisma. Semakin dini kita melakukan pencegahan, semakin besar peluang untuk mengurangi risiko komplikasi yang dapat muncul dari kondisi ini.
Setiap upaya yang dilakukan dalam hal pencegahan dan kesadaran akan gejala adalah langkah yang sangat berarti untuk melindungi kesehatan otak kita. Itulah mengapa mengikuti nasihat dari para ahli medis tentang kesehatan otak, termasuk aneurisma, sangatlah penting.